Kenalan Sama Karakter Resilience a.k.a Daya Lentur
Ada beberapa huruf yang harus kita punya untuk bisa sukses dalam hidup. Karakter diri menyerupai kerja keras, jujur, loyal atau pantang mengalah pasti udah jadi moto hidup kita kan? Tapi tau nggak sih ada satu huruf yang jadi jaminan kalo kita bisa sukses dan bahagia, yaitu resilience atau dalam bahasa Indonesia disebut daya lentur. Daya lentur? Resilience? Jangan khawatir alasannya ialah kita nggak sendiri kok kalo belum tau soal ini.
Istilah ini sendiri merupakan istilah yang gres muncul dalam dunia psikologi, khususnya dalam psikologi self-development. Istilah ini muncul setelah para psikolog melihat bahwa ada orang-orang yang bisa bangun dari stres, syok dan cobaan hidup lainnya.
Situasi tidak menyenangkan ini pun bervariasi, menyerupai kehilangan orang tersayang, nggak lulus ujian, putus sekolah, atau gagal dapet pekerjaan impian. Intinya, nggak peduli cobaan hidup yang dialamin, they stay in the game without being harmed. Kaprikornus nggak ada tuh pertanyaan why me atau playing victim. Bahkan, orang-orang ini bisa menimbulkan cobaan hidup sebagai peluang emas.
Chief Operating Officer Facebook Sheryl Shandberg merupakan salah satu orang yang bilang kalo daya lentur ini penting banget dipunya semua orang. Barengan sama Adam Grant, Sheryl membuat buku dan mendirikan organisasi berjulukan Option B untuk ngajarin orang betapa pentingnya punya daya lentur dalam hidup.
Jadi, apa sih dan kenapa daya lentur ini penting? Bukannya pantang mengalah hampir-hampir sama dengan daya lentur? Well, agak menyerupai sih, tapi daya lentur ini punya efek yang jauh lebih long lasting dibanding pantang menyerah.
Menurut beberapa psikolog, beberapa orang emang terlahir dengan bakat daya lentur yang tinggi. But worry not alasannya ialah daya lentur ialah huruf yang bisa dipelajari dan dipupuk. Yah, kalo boleh dibilang, berguru daya lentur itu gampang-gampang susah, sama halnya kayak berguru Fisika atau Matematika. Psikolog Edith Grotberg, Ph.D., percaya bahwa kita bisa menumbuhkan sikap daya lentur dengan melatih pikiran kita untuk lebih tahan banting. Pokoknya, it’s all about perception. Ia juga menyarankan untuk bikin self-reminder setiap kali kita diterjang oleh persoalan yang bikin pengen give up dengan kata-kata seperti:
Aku Punya: kekerabatan personal yang berpengaruh dan sehat.
Aku Adalah: seseorang yang memiliki harapan dan keyakinan, peduli terhadap orang lain, besar hati pada diri sendiri
Aku Bisa: berkomunikasi, memecahkan masalah, membaca huruf orang lain, membangun hubungan.
Semakin sering reminder ini kita ingat, semakin besar peluang kita untuk punya daya lentur dalam diri. Kita selalu punya pilihan untuk bikin persoalan sebagai kerikil loncatan atau kerikil sandungan.
0 Response to "Kenalan Sama Karakter Resilience a.k.a Daya Lentur"
Post a Comment