Tidak Bisa Melayani Pembeli Di Toko Online Karena Masih Jadi Karyawan, Apa Solusinya?
Assalamu’alaikumDan saya sadar, banyak sekali yang mengalami kondisi seperti diatas. Karenanya, atas izin Ibu Resti tentunya, saya akan membagikan jawaban saya disini.
Kang. Boleh kah saya sharing
Lagi ada masalah terkait bisnis saya.
Saat ini saya masih menjadi karyawan swasta. Saya merasa bisnis saya malah tidak terkendali bahkan banyak konsumen yg order tapi saya tak bisa melayani orderannya.
Jadi saya mau tanya
Kalo bisnis sambil tetap jadi karyawan itu optimal kah???
Apa saya mesti resign??
Pada dasarnya bisnis online memang bisa Anda jalankan dari mana saja, termasuk sambil bekerja. Jika pesanan belum banyak, kemungkinan besar Anda tetap bisa menerima orderan dari HP Anda di sela-sela jam istirahat kantor. Namun ada kalanya bisnis ini akan bertumbuh, orderan semakin membludak, permintaan reseller meningkat, dan akhirnya membutuhkan waktu dan perhatian yang lebih banyak dari Anda sebagai pemilik bisnisnya.
Di titik kritis ini, ada 3 alternatif yang bisa Anda lakukan:
Alternatif ke-1: tinggalkan pekerjaan.
Tentunya Anda bisa mengundurkan diri dari pekerjaan Anda untuk fokus ke bisnis Anda, karena disaat Anda berusaha mengerjakan semua hal sekaligus, disaat itulah Anda tidak mengerjakan apapun.Bisa jadi nanti karir Anda tidak meningkat didalam perusahaan tempat Anda bekerja, namun di sisi lain bisnis Anda tidak bisa berkembang karena waktu Anda tersita di pekerjaan kantor sehingga tidak bisa memeuhi orderan, pelanggan kecewa, Andapun kehilangan pembeli.
Akhirnya tidak ada dari pekerjaan maupun bisnis Anda yang berkembang karena yang satu akan menghalangi yang lain.
Seorang teman saya menyarankan untuk meninggalkan pekerjaan setelah penghasilan dari bisnis Anda mencapai 3x gaji. Artinya jika gaji Anda Rp.1.5juta, maka Anda bisa meninggalkan pekerjaan tersebut jika pendapatan bersih (profit) yang Anda terima dari bisnis Anda setiap bulan mencapai 4.5juta.
Butuh keberanian extra untuk keluar dari zona nyaman Anda dan memulai bisnis, karenanya jarang sekali orang yang melakukan pilihan pertama ini, namun jika Anda perhatikan, hampir semua pengusaha besar melakukannya.
Hal ini juga akan menghindari Anda dari tindakan mecuri. Bisa jadi mencuri waktu, dimana Anda menjalankan bisnis di jam kerja. Atau mencuri fasilitas, dimana Anda menggunakan wifi atau komputer/ laptop dari kantor Anda untuk menjalankan bisnis Anda. Dua-danya adalah kesalahan besar.
Alternatif ke-2: bangun tim.
Belajarlah mendelegasikan tugas Anda ke orang lain. Semua pengusaha melakukannya. Awalnya akan berat apalagi jika Anda terbiasa bekerja sendiri.Mungkin pekerjaan orang yang Anda sewa tidak sesuai dengan “standart” Anda, mungkin orang tersebut akan mencuri waktu, atau lebih parah (uang) Anda, dll. Namun seiring dengan berjalannya waktu, Anda akan menemukan karyawan yang “klop” dengan Anda.
Jika karyawan yang Anda sewa cukup handal, Anda bisa “meninggalkan” bisnis Anda dan hanya butuh beberapa jam sehari untuk memeriksa bisnis Anda setiap hari.
Alternatifnya, Anda bisa menyewa pekerja lepas atau freelance untuk membantu Anda menyelesaikan proyek-proyek tertentu.
Saat ini, sudah banyak layanan yang bisa mempertemukan Anda dengan pekerja freelance dari seluruh Indonesia, bahkan dunia. Beberapa layanan tersebut antara lain:
Pekerja-pekerja freelance ini sangat cocok untuk pekerjaan yang sifatnya berulang atau yang sementara seperti sebuah proyek.
Alternatif ke-3: tinggalkan bisnisnya.
Strategi terakhir mungkin agak nyeleneh, tapi memang pada dasarnya tidak semua orang akan cukup sabar menjalankan bisnis online, jika Anda adalah salah satunya, tinggalkan saja bisnisnya dan kembalilah tekuni pekerjaan Anda. Teman saya pernah menjual Facebook Page yang ia gunakan untuk berjualan hijab dengan 2000 fans, harganya lumayan: Rp.5juta karena ia sibuk mengejar karir. Mungkin Anda bisa mendapatkan harga yang lebih bagus?Semua yang Anda tekuni biasanya akan berbuah manis. Nantinya Anda bisa langsung investasi dari hasil gaji Anda jika Anda tidak nyaman untuk meninggalkan pekerjaan Anda sekarang.
Dan tentu saja, hidup adalah pilihan, setiap pilihan datang dengan konsekuensinya, saya kembalikan ke Anda.