Jadi Tanda Tanya, Fakta Mengerikan Yang Terungkap Dari Pembunuhan Ferin Di Blora. Gak Nyangka!
Sumber Informasi Terpercaya - Pembunuhan sadis Ferin Diah Anjani (21) oleh Kristiyan Ari Wibowo sekarang telah terungkap. Sederet fakta gres diungkap polisi ketika jumpa pers di Mapolres Blora, kemarin.
Dalam jumpa pers yang dipimpin oleh Kapolres Blora AKBP Saptono, Ari dihadirkan dengan epilog wajah. Dengan langkah terpincang, Ari dipapah dua orang polisi menuju lokasi jumpa pers, Rabu (9/8/2018) sore.
Saptono menjelaskan, berdasarkan legalisasi Ari, keduanya berkenalan pada Minggu (29/7) lewat media sosial. Ari melancarkan rayuan-rayuannya kepada Ferin. Hingga karenanya mereka setuju bertemu pada Selasa (31/7) di sebuah hotel di Semarang.
Korban berangkat naik taksi online, yang dipesankan oleh sahabatnya. Sedangkan pelaku tiba ke hotel dengan sepeda motor matic warna merah bernomor polisi H 4554 BA.
Di sanalah pelaku mulai menganiaya Ferin. Ferin dibentuk tidak sadar dengan cara dibekap memakai tangan alasannya sempat berontak dan teriak.
"Kita inetrogasi pelaku, terkait apa yang dilakukan di dalam kamar, hasil investigasi bahwa pelaku sudah melaksanakan relasi sekali. Yang kedua, pelaku berpura-pura bahwa menyatakan ingin melaksanakan fantasi. Dia sudah menyiapkan lakban, wanita pertama dilakban tangannya, korban tidak berontak dan menurut. Setelah itu ketika kaki yang dilakban, korban teriak," terang Saptono.
Di sanalah pelaku mulai menganiaya Ferin. Ferin dibentuk tidak sadar dengan cara dibekap memakai tangan alasannya sempat berontak dan teriak.
Perhiasan milik korban ibarat liontin, cincin, gelang tangan dan kaki, dilucuti pelaku.
Saat Ferin sudah tak sadarkan diri, Ari meninggalkan hotel dengan memakai motor dan kembali dengan kendaraan beroda empat berwarna putih.
Pelaku masuk ke kamar hotel dan membalut badan korban memakai selimut hotel supaya tidak ketahuan. Korban diseret dari kamar yang berada di lantai 2 menuju garasi kendaraan beroda empat yang posisinya sempurna dibawah kamar yang disewa.
Pelaku kemudian memasukkan korban yang sudah dalam kondisi tak sadarkan diri ke dalam bagasi mobil.
Selanjutnya pergi meninggalkan hotel menuju Blora sekitar pukul 23.00 WIB. Di tengah perjalanan, pelaku mampir membeli bensin eceran di pinggir jalan sebanyak 1 liter yang disimpan dalam botol mineral.
Pelaku tiba di daerah hutan jati Desa Sendangwates Kecamatan Kunduran, Blora. Di sanalah, korban diturunkan dari bagasi mobil.
"Pada ketika itu korban diturunkan dari kendaraan, ditaruh di situ, pribadi disiram pakai bensin. Sebelumnya beliau beli bensin 1 liter. Dia siramkan semua pada badan korban, kemudian dibakar," terangnya.
Pelaku sempat menunggui korban yang dalam kondisi terbakar. Ketika api padam, pelaku kembali menyiramnya bensin dan kembali membakarnya. Usai dirasa cukup, pelaku meninggalkan korban dan kembali ke Semarang.
Ari Akui Bakar 2 Perempuan, Polisi Dalami Kemungkinan Korban Ketiga
Pembunuh Ferin Diah Anjani (21), ialah Kristiyan Ari Wibowo mengaku membunuh wanita lain pada 2011. Kini polisi mendalami dugaan ada korban lagi selain dua wanita yang sudah diakui Ari.
"Ya masih kita dalami, alasannya kita juga sanggup gosip masih di daerah lain ada pula korban yang dibakar," ujar Kapolres Blora AKBP Saptono kepada wartawan ketika jumpa pers di kantornya, Rabu (8/8/2018).
Ari melancarkan agresi sadisnya dengan motif dan modus yang sama.
"Karena dua kali ini motifnya hampir sama. Dengan mencari kenalan-kenalan wanita yang dikira ada, sanggup beliau ambil barang-barangnya. Sehingga pengembangan tetap (dilakukan)," katanya.
Menurut Saptono, kasus pembunuhan tahun 2011 kemudian motifnya ibarat dengan yang menimpa korban Ferin. Pelaku berkenalan dengan korban melalui media sosial, kemudian bertemu di salah satu hotel di Semarang.
Saat di dalam kamar itulah, korban dipukul memakai barbel seberat 2 kilogram sampai menimbulkan korban tak sadarkan diri. Baru kemudian dibawa ke Blora kemudian dibakar di daerah hutan jati Todanan, Blora. (detik.com)
0 Response to "Jadi Tanda Tanya, Fakta Mengerikan Yang Terungkap Dari Pembunuhan Ferin Di Blora. Gak Nyangka!"
Post a Comment