-->

Video Viral, Kata Sebelah Joko Widodo Kena Jebakan Batman, Masa? Berikut Faktanya!


Sumber Informasi Terpercaya -

Jokowi masuk perangkap

Ada video yang kini viral, tak perlu disebutkan siapa nama pembicara disana, kira-kira obrolan transkripnya menyerupai ini

"Ingat jangan hingga kita (Prabowo) ambil ulama, akan dibully rame-rame, niscaya mereka akan membully "Ulama jangan ikut-ikutan donk, MUI mesti netral donk, harus netral, biar saja begitu, semua gaunkan, Prabowo-ulama semua gaungkan, semua gaungkan, ntar biar beliau dulu, yakin niscaya pihak sana akan mengambil Ulama sebagai wakil, disitulah gres biar mereka menjilat ludah mereka sendiri. Biarkan kita memainkan taktik ini. Kalau perlu kita ada ijtima akal-akalan ulama dukung, pokoknya terus aja begitu, InsyaAllah begitu mereka ambil ulama wakilnya, Wakil kita yang tolong-menolong yang kita simpen harus keluar. Itu wakilnya, ngerti kan ?"

Video yang terpotong-potong dan dan disatukan dengan transkrip diatas itu kini viral, alasannya dianggap taktik yang beliau katakan dianggap benar oleh mereka yang membuatnya viral.

Kalau kita melihat ending mungkin bisa jadi benar, tapi benar kah big narasinya menyerupai itu? Pertanyaannya sederhana, jikalau memang itu ialah sebuah narasi komando taktik pemenangan untuk menjebak Pak Jokowi, kenapa di dalam video itu tidak terlihat orang lain selain dia, orang didepannya, dan perekam video tentunya.

Dalam konteks berbicara serius, harusnya tidak dilakukan dengan begitu santai, terlebih dikala sedang makan, jadi siapa lawan yang beliau ajak bicara dikala itu? Ini penting, alasannya bilamana memang lawan bicaranya ialah orang kuat bagi Prabowo, mungkin benar pendapat ini akan diteruskan ketelinganya, kemudian bagaimana jikalau tidak? Tentu artinya itu hanya analisis opini semata, sama menyerupai beling mata kura-kura melihat lawan diatas pohon yang lagi makan mangga dengan kepala terbalik itu.

Melihat sepak terjang seperjuangan dari adanya deklarasi gerakan #2019GantiKardus yang digaungkan oleh Mardani Ali Sera, dulu mengatakan#2019GantiKardus, diganti dengan siapa? Diganti dengan siapa urusan belakang, yang terpenting kini ganti dulu, toh gerakan ini tidak bertentangan dengan konstitusi dan di lindungi undang-undang, ungkapnya kala itu.

Memasuki fase berikutnya, Sohibul memaksa Prabowo untuk bertemu dengannya, berpidato sedikit didepan simpatisan PKS, "Sohibul ini memanggil saya kesini, berani sekali beliau perintah Jendral, alasannya beliau sobat saya, maka saya wajib datang, padahal saya sedang sakit, alasannya kemarin habis dari dokter gigi."

Kedatangan Prabowo ke markas PKS kala itu bukan sebuah basa-basi, terang disana membahas 9 nama calon Presiden yang di usung oleh PKS sebagai Cawapres pendamping pak Prabowo.

Bukan main ceritanya wacana Cawapres PKS ini, dari 9 nama ini menyusut menjadi 4 orang pada nama Aher, Salim, Mardani, Anis Matta.

Nama Mardani seketika hancur akhir ulah isunya kader PKS sendiri dengan munculnya bermacam-macam isu yang dikeluarkan oleh akun twitter KakekDetektif, gosipnya kubu Anis Mattalah yang membuatkan itu, perpecahan dikubu PKS ini memang sulit dimengerti dan kita tidak perlu dalami, yang jadi pokok cerita, dari 4 nama tersisa, muncul Ijtima ulama dari persaudaraan alumni 212 yang menyusut pada satu nama yaitu Salim, calon keduanya ialah UAS



Tentunya bunyi PKS tentu tidak mecukupi hukum threshold 20% oleh karenanya Prabowo tetap coba lobi-lobi partai lain, pertama dimulai dari PAN

Prabowo dengan PAN lewat Amien Rais, tolong-menolong Amien Rais ini belum memilih sikap, tolong-menolong dari fakta akurat A1 yang didapat kalau PAN berusaha membuat kesepakatan semoga bertemu dengan pak Jokowi, menunjukkan syarat politik untuk mengerahkan nahkoda PAN untuk mendukung Jokowi, namun sayangnya ditolak berkali-kali hingga jadinya muncul polemik yang muda(Jokowi) harus berkunjung ke yang tua, tapi nyatanya yang bau tanah berkunjung keArab menemui yang muda lain(Bukan Jokowi), akhir apa? Tentu sesudah mengalami penolakan.



Mau tidak mau harus memihak dan Prabowo opsi satu-satunya untuk PAN yang tersisa untuk di dukung, sedikit drama dibentuk seperti PAN independent bisa bangun sendiri, dengan deklarasi Amien Rais sebagai Capresnya, Tapi apa kabar isu tersebut? Percayalah Itu cuma pengalihan untuk tetap membuat harga diri partai tetap tinggi semata.

Setelah PAN terikat, datanglah ke Demokrat yang kala itu lagi-lagi tolong-menolong Demokrat ingin sekali maju bersama Jokowi, namun kandas alasannya ambisinya untuk Putra Mahkota, momen ini tidak di sia-siakan oleh Prabowo untuk membuat koalisi bersama.

Sinyal positif perbincangan antar keduanya memutuskan Prabowo - AHY, Sayangnya Presiden Demokrat menyerupai tertipu oleh kesepakatan awal, dimana tolong-menolong partai Demokrat menyerupai kena jebakan Batmannya Prabowo. Ketika Konfersi Pers ke media mengumumkan bahwa Demokrat dan Gerindra akan berkoalisi bersama. Mungkin momen inilah yang dicari Prabowo agar, Jangan kamu tarik ucapanmu itu, kamu niscaya aib dan tidak lagi punya harga diri didepan bangsa, istilahnya maju kena tipu, mundurpun kena tipu, tidak ada langkah untuk kembali, mau tidak mau harus maju demi menjaga harga diri.

Dari semua dongeng diatas, mengisahkan bahwa Prabowo sudah merencanakan Sandiaga semenjak lama, artinya sesuai dengan big narasi yang dibentuk oleh beliau yang namanya tidak perlu disebut

Stop berangapan begitu! Kita bisa menilai secara jelas, bahwa tolong-menolong semua proposal itu benar adanya dan bukan Sandiawara semata, mereka semua para koalisi Prabowo tolong-menolong sedang dalam kondisi hancur-sehancurnya, semua berlomba jadi Cawapres itu dengan pertimbangan mereka sendiri, dan itu bukan Sandiawara media untuk menjebak Pak Jokowi alasannya itu murni dari kebutuhan partai koalisi masing-masing,

Jangan kamu lupakan yang di Arab sana dikala ini sibuk mengadakan Ijtima ke 2 dikala ini alasannya pilihannya tidak di terima Prabowo, bohong itu semua sandiwara, alasannya kita kenal yang di Arab itu siapa, beliau yang punya tujuan, tidak serta merta bisa dijadikan alat oleh Prabowo untuk jualan ayat, mengulang dongeng DKI jaman Ahok silam.

Video ini viral, tepatnya di viralkan oleh buzzer sebelah demi meningkatkan harga diri Capres yang tolong-menolong sudah bobrok kehabisan logistik ini. Kesannya Jokowi kena Jebakan Batman, padahal sedang mengalihkan isu bahwa dikala ini, internal koalisipun masih kacau balau. AHY yang siang tadi mendeklarasikan santunan kepada Prabowo sebenarnyapun berat hati, kita bisa simak keaslian demokrat pada cuitan Andi Arief, loyalis Demokrat.

Dan Mahar 500 M dari Sandiaga kepada PAN PKS, pun hingga kini belum ada pelaporannya ke pihak berwajib atas dasar fitnah, kalau memang itu fitnah tentunya, niscaya bukan hanya penjelasan itu Hoax semata, soalnya ini harga diri partai di injak-injak hanya dengan uang 500 M loh. Bukan main tolong-menolong ini fitnah, coba saja kura-kura Seword yang berkata demikian niscaya habis dikejar.

Percayalah Jokowi bukan orang yang gampang ditebak jalan pikirnya, beliau Jokowi bisa jadi Presiden, dicintai warga negara, alasannya pemikirannya, konsepnya buat bangsa yang dipercaya bisa memegang amanah untuk Indonesia maju kedepannya. Dia Joko Widodo sudah jadi Presiden ke 7 republik Indonesia.

Sedangkan narator dalam video? Cuma jadi......

   


 Seword.com/https://seword.com/politik/video-viral-kata-sebelah-jokowi-kena-jebakan-batman-masa-berikut-faktanya-fFWe7E81_

0 Response to "Video Viral, Kata Sebelah Joko Widodo Kena Jebakan Batman, Masa? Berikut Faktanya!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel