Kenapa Sedikit Sekali Orang Yang Menghasilkan Uang Dari Internet?
Pertanyaan yang sering saya terima adalah, Apakah benar bisa menghasilkan uang dari internet? Dan kenapa sedikit sekali orang yang berhasil melakukannya? Karena hanya 1% dari seluruh pengguna internet yang secara konsisten menghasilkan konten yang bagus dan menyesuaikannya sedemikian rupa agar mampu membangun audiens, golongan ini bisa membaca data dalam beriklan untuk menarik konsumen, dan lihai membuat internet bekerja untuk membangun bisnisnya, semakin bertambah pengguna internet, semakin besar pula bisnisnya. Golongan inilah yang berhasil menghasilkan uang dari internet.
Inilah hukum 1% di internet.
Sisanya, 9% adalah kontributor, atau orang-orang yang berkontribusi dalam bentuk komentar, retweet, membantu sharing berita/ artikel blog, atau menjadi kurator (orang yang mengumpulkan) konten-konten yang bertebaran di internet. Tipe kontributor ini, walaupun juga akan memberikan banyak manfaat ke orang lain -dan beberapa bahkan berhasil membangun audiens yang besar dengan konten orang lain- namun tidak menghasilkan sesuatu yang baru dan tidak memiliki karakter sesuai brand atau merek yang dibawanya.
Golonan ini kebanyakan malah membantu golongan 1% untuk mendapatkan lebih banyak uang, walaupun dalam prosesnya, kontributor akan mendapatkan bagian juga.
Dan, tentunya, yang paling banyak (90% dari pengguna internet) adalah konsumen atau pengkonsumsi konten. Mereka hanya melihat, membaca, menonton, dan menulis konten seputar dirinya atau bisnisnya sendiri tanpa memberikan manfaat yang signifikan ke orang lain, karenanya sering disebut lurkers (pengintai tanpa partisipasi.) Konten yang dihasilkan oleh golongan ini (jikapun ada) adalah spam yang Anda lihat dimana-mana di internet dari mulai di Twitter, komentar di Facebook dan blog, serta di email. Golongan inilah yang juga rutin meng-copy artikel blog dan menjiplak apapun yang dilakukan golongan 1%.
Dari fakta diatas, tidak heran kalau akhirnya hanya 1% orang yang menikmati dan mendapatkan 90% uang yang beredar di internet yang dimiliki oleh konsumen konten.
Pola seperti ini sebenarnya berulang di bidang apapun, tidak hanya di bisnis online. Karena tidak semua orang mau dan mampu melakukannya.