INDEF: Inflasi RI Rendah Tapi Harga Barang Tetap Tinggi
Jakarta - Sudah selama 3 tahun Presiden Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memimpin Indonesia. Selama periode tersebut terlihat Jokowi bisa menekan laju inflasi hingga berada di bawah 4%
Hal ini tentu merupakan suatu pencapaian alasannya tingkat inflasi yang rendah bisa menstabilkan harga. Namun, anehnya harga barang di pasaran justru cenderung tinggi.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati mengatakan bahwa ketika ini tingkat inflasi Indonesia berada di bawah 4%. Namun, harga barang tetap dinilai tinggi dibandingkan harga internasional.
"Inflasi memang di bawah 4% dan harga kebutuhan pokok dan energi stabil tapi stabil tinggi harganya. Harga energi dan pangan di Indonesia jauh lebih mahal dibanding harga internasional itu," kata Enny ketika berbincang dengan detikFinance, Rabu (18/10/2017).
Ia memberi contoh, harga gula di Indonesia dijual dengan harga eceran tertinggi Rp 12.500/kg. Namun berdasarkan harga internasional gula hanya berkisar Rp 7.500/kg hingga Rp 8.000/kg.
"Harga gula misalnya, di sini harga eceran tertinggi Rp 12.500/kg. Padahal harga internasional Rp 7.500/kg hingga Rp 8.000/kg," imbuhnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi sebesar 0,13% pada September 2017. Secara tahun kalender 2,66%, sementara tahunan yaitu 3,72%.
0 Response to "INDEF: Inflasi RI Rendah Tapi Harga Barang Tetap Tinggi"
Post a Comment