-->

Bikin Heboh! Yusril Curhat 'Dikadalin' Prabowo Dan Koalisi Keummatan. Begini Katanya


Sumber Informasi Terpercaya - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyatakan Koalisi Keummatan hanyalah fatamorgana. Koalisi Keummatan berisi parpol kubu kontra-petahana dan kelompok pro-Habib Rizieq Syihab, yang kemudian menghasilkan Ijtimak Ulama mendukung pencapresan Prabowo Subianto.

"Koalisi Keummatan hanya fatamorgana yang tidak pernah ada di alam nyata. Partai Bulan Bintang tidak pernah terlibat di sana, bahkan kita komplain nama kita dibawa-bawa tanpa pernah diajak bicara," kata Yusril dalam keterangan yang diunggah akun Instagram @yusrilihzamhd, ibarat diakses detikcom, Selasa (14/8/2018).


Dimintai konfirmasi terpisah oleh detikcom, Yusril menjelaskan akun Instagram itu bukanlah punya dia, tapi konten tulisannya memang merupakan goresan pena yang dia tujukan untuk internal PBB. Yusril menyatakan konten goresan pena itu memanglah goresan pena dia yang diunggah pihak lain di Instagram yang mengatasnamakan dirinya. Yusril sendiri mengaku tak punya akun Instagram. Meski awalnya ditujukan untuk internal PBB, Yusril mengizinkan tulisannya dikutip.

Yusril menyampaikan, dalam goresan pena itu, fungsionaris DPP PBB menghubungi Partai Gerindra dan PAN sebagai penggawa Koalisi Keummatan, yang digagas Rizieq. Namun tak ada respons sama sekali dari Gerindra ataupun PAN. Gerindra, PAN, dan PKS dinilainya tak menunjukkan simpati kepada PBB. Seolah-olah, mereka menginginkan PBB mati. Yusril menyebut simpati malah tiba dari partai sekuler.


Yusril kemudian menyebut pernyataan Prabowo Subianto sebagai fitnah. Prabowo menyampaikan kesulitan menghubungi Yusril alasannya ialah Yusril selalu berada di luar negeri. Namun dia menyayangkan pelopor PBB tak membelanya ketika fitnah itu meluncur.

"Apalagi Ketua Umum Gerindra secara terbuka memfitnah saya dengan menyampaikan bahwa ia memang mengaku terus terang tidak pernah berbicara dengan Ketua Umum PBB alasannya ialah 'tiap kali dihubungi ia selalu berada di luar negeri'. Mana ada pelopor PBB yang membela ketua umumnya yang diperlakukan ibarat itu?" kata Yusril.


Pernyataan Prabowo yang dimaksud Yusril itu diucapkan ketika Ijtimak Ulama di Hotel Peninsula, Jakarta Barat. Singkat cerita, ternyata cawapres rekomendasi Ijtimak Ulama tidak dipilih oleh Prabowo. Dua cawapres rekomendasi Ijtimak Ulama ialah Salim Segaf Aljufri dari PKS dan Ustaz Abdul Somad. Namun Prabowo menentukan Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.

"Di kalangan ulama penerima Ijtimak di Hotel Peninsula, perilaku Prabowo yang tidak menentukan UAS (Ustaz Abdul Somad) atau USA (Ustaz Salim Segaf) juga masalah. Sekarang, siapa yang tidak taat kepada ulama?" kata Yusril.

Yusril lantas menyinggung Jokowi yang justru menggandeng Ketua Umum MUI sekaligus Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin.

"Konon kini akan diadakan Ijtimak Ulama Tahap II untuk tetapkan apakah akan membenarkan atau menolak keputusan Prabowo yang menentukan Sandiaga Uno, seorang pedagang, bukannya ulama, sementara Jokowi malah menentukan ulama yang juga Ketua MUI dan sekaligus Rais Aam PBNU, walau Jokowi tidak pernah menerima amanat demikian dari para ulama yang berijtimak," tutur Yusril.


Dia bertanya-tanya, bagaimana keputusan Ijtimak Ulama Tahap II nantinya, apakah tetap mendukung Prabowo atau tidak mendukung Prabowo. Soalnya Prabowo tidak mengambil cawapres hasil rekomendasi Ijtimak Ulama. Dia berharap kewibawaan ulama tetap terpelihara. Dia juga menilai keputusan Munaslub Nahdlatul Ulama (NU) perlu diperhatikan alasannya ialah jumlah ulama NU sangat besar dan mengakar di hati umat Islam. PBB akan memperhatikan keputusan para ulama.

"Apakah mereka (Ijtimak Ulama II) akan menarik santunan dari Prabowo alasannya ialah tidak patuh kepada hasil Ijtimak atau Ijtimak Jilid II akan mengeluarkan keputusan gres sebagai 'qaul jadid', yakni mencabut 'qaul qadim' keputusan sebelumnya, artinya pedagang pun boleh dipilih jadi wapres, tidak perlu ulama, ibarat UAS dan USA. Kalau ini terjadi, maka di mana muka para ulama itu akan ditempatkan?" kata Yusril.

Yusril tak ingin PBB dan dirinya diseret ke salah satu kubu yang bersaing di Pilpres 2019. Soalnya, PBB belum tetapkan perilaku santunan di Pilpres 2019. Dia tidak ingin pihaknya dipersepsikan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin hanya alasannya ialah tidak mendukung Prabowo-Sandiaga dan tidak ingin pula diartikan sebagai pendukung Prabowo-Sandiaga hanya alasannya ialah tak mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.(detik.com)

0 Response to "Bikin Heboh! Yusril Curhat 'Dikadalin' Prabowo Dan Koalisi Keummatan. Begini Katanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel